Apa Kabar Vaksin-Vaksin (buatan) Indonesia?!
Sumber Daya Manusia yang unggul disokong dengan teknologi memadai, maka ke depan Indonesia akan mampu bicara dan bersaing di bidang vaksi…
Mencegah dengan Vaksin, Mengapa?
Satu tahun berselang pandemi covid19 berlalu semenjak dunia mengumumkan sebagai pandemi global. Pada akhirnya manusia berlomba – lomba untuk menemukan solusi terbaik, setidaknya meminimalisir bisa bertahan terhadap virus yang mematikan tersebut. Salah satu preventif yang dilakukan dengan cara pemberian vaksin.
Vaksin merupakan senyawa yang bertindak sebagai pembentuk imun tubuh agar kebal terhadap virus. Mekanisme kerjanya cukup sederhana yaitu dengan merangsang antibodi sehingga bisa mengenali antigen ketika masuk kedalam tubuh.
![]() |
Vaksin Covid-19 |
Pandemi Covid-19 di dunia Versus Vaksin
Banyak peneliti seantero dunia termasuk Negara besar maupun berkembang termasuk Indonesia berlomba – lomba memproduksi vaksin sebagai bentuk kepedulian dan ikhtiar memberantas virus yang tidak bisa dilihat oleh kasat mata telanjang dan mematikan ini agar bisa melaksanakan segala aktivitas seperti dulu kala, memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang sempat mengalami fluktuatif semenjak pandemi membabi buta tatanan kehidupan dunia.
Terkait masalah vaksin yang baru – bari ini dikaitkan mengandung unsur babi, sebetulnya tidak mengandung babi, hanya saja tripsin ini biasanya digunakan sebagai bahan media katalisator untuk keperluan skala penelitian mengingat harganya yang cukup ekonomis sebelum menginjak ke penelitian dalam skala besar. Ketika dikatakan cukup berhasil, baru digunakan tripsin rekombinan sebagai media untuk dikembangbiakkan guna tahap peremajaan selanjutnya.
![]() |
Penelitian Skala Laboratorium |
Jenis-Jenis Vaksin
Sebagai bentuk Tridharma Perguruan Tinggi, ada beberapa kampus yang lagi mengembangkan vaksin diantaranya Universitas Airlangga yang dikenal dengan vaksin merah putih. Sangat banyak sekali proses ataupun tahapan dalam pembuatan vaksin, hal yang sangat mungkin terjadi serta susah untuk diprediksi terkait ditemukannya mutasi baru pada covid-19 ini sehingga perlu dilakukan penelitian berulang – ulang. Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul disokong dengan kecanggihan tekhnologi yang memadai, saya yakin Indonesia akan berbicara banyak terhadap pembuatan vaksin.
![]() |
Vaksinasi |
Vaksin dibagi menjadi tiga kelompok, diantaranya adalah attenuated vaccine, killed vaccine dan sub – unit vaccine. Apa maksud dari masing – masing vaksin tersebut. Yuk kita bahas satu – persatu ulasan berikut :
-
attenuated vaccine, vaksin yang agen infeksinya dilemahkan (OPV),
-
killed vaccine, vaksin yang agen infeksinya dimatikan (DPT)
-
sub – unit vaccine, vaksin yang terdiri dari bagian – bagian dari agen infeksi.
attenuated vaccine
Attenuated vaccine adalah vaksin yang mengandung agen infeksi yang sama dengan tipe liarnya, tetapi tidak lagi mampu menimbulkan penyakit (karena mengalami mutasi atau dimutasikan) tetapi mempunyai jumlah imunogen yang sama. Selanjutnya karena agen infeksinya masih hidup maka di dalam tubuh resipien akan bertambah banyak, sehingga memberikan imunogen dalam jumlah hampir tidak terbatas. Dengan demikian dapat diharapkan respon imun yang muncul akan cukup kuat.
Kekurangan dari vaksin ini adalah agen infeksi yang terkandung di dalamnya tersebut mempunyai kemungkinan untuk mengalami mutasi balik ke sifat virulennya sehingga dapat menyebabkan penyakit. Demikian pula vaksin ini tidak dapat diberikan pada resipien yang immunocompromized
Immunocompromized adalah sistem imun/kekebalan tubuh yang tidak berfungsi. Karena kalau vaksin yang hanya dilemahkan bisa jadi suatu saat nanti bakterinya bisa hidup kembali (karena bakterinya hanya dilemahkan saja). Nah, apabila dikasikan ke orang yg immunocompromuzed (sistem imun yg tidak berfungsi). Ada kemungkinan bisa membahayakan, shg tdk diperkenankan.
Killed vaccine
Killed vaccine, merupakan vaksin yang mempunyai agen infeksi yang sama dengan tipe liar tetapi telah dimatikan, sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit. Tetapi karena tidak dapat tumbuh lagi dalam tubuh resipien maka jumlah imunogen yang dimasukkan terbatas, sehingga harus diberikan berulang – ulang agar dapat diperoleh respon imun yang memadai. Selain itu pereaksi – pereaksi yang digunakan untuk proses inaktivasi dan pemurnian dapat menimbulkan adverse effects.
sub – unit vaccine
Adanya kesulitan dalam mengkultur agen infeksi, utamanya agen – agen infeksi yang berupa virus, maka dicari vaksin alternatif, yaitu vaksin sub unit. Vaksin sub unit adalah vaksin yang terdiri dari bagian – bagian agen infeksi, misalkan protein membran, pili, fimbriae, toksin dan lainnya. Vaksin sub unit modern terdiri dari bagian yang lebih kecil yaitu protein atau fragmen protein yang bersifat imunogen. Protein atau fragmen protein tersebut diperoleh dari hasil rekayasa genetik. Termasuk dalam vaksin sub – unit adalah vaksin rekombinan, vaksin DNA dan vaksin edibel.
Vaksin rekombinan adalah vaksin yang mengandung 1 macam protein atau lebih, hasil rekayasa genetik. Pembuatan vaksin ini dimulai dengan cara menyematkan gen, yang menyandi protein yang bersifat imunogenik, pada suatu wahana yang disebut vektor. Gen yang disematkan pada vektor bisa lebih dari satu gen sehingga pada akhirnya dapat diperoleh lebih dari satu protein. Konstruksi ini kemudian dimasukkan ke dalam inang yang cocok, misalkan E. coli, S. cerevisiae atau sel hewan/manusia. Setelah dipropagasi dalam kultur biakan dalam waktu tertentu kemudian dapat diisolasi protein atau protein – protein yang selanjutnya diformulasikan sebagai vaksin.
Penulis:
Ratno Budiyanto
mengajar di istannuqayah.ac.id